Oleh : Wazri A. Afifi
Sdrku diseluruh Dunia!
Kami tidak bersekolah, kami tidak mengerti ilmu Hukum yg kami punya hanya jiwa kesatria mencintai negeri ini sepenuh hati.
Kami yang tinggal di Hutan Belantara ingin menghabiskan umur kami untuk mengabdi kepada anak bangsa yang menderita dan sengsara pikiran karena ditekan dan ditipu oleh kaum munafiqun, golongan opportunist yg menggunakan kejujuran kami penduduk Hutan Belantara untuk merusak dan mempermainkan hutan tempat tinggal kami untuk dijadikan ladang kelapa sawit, tambang batubara, tambang tembaga berbalut emas dan Uranium ,sebelum kaum opportunist tsb merubah hutan menjadi usaha bisnis mereka yg dengan mudah menebang dan menjual pohon-pohon besar dihutan tempat.kami tinggal.
Orang-orang yang mengaku investor bersama pemberi izin usaha yg diberikan oleh pemerintah yg tidak pernah mendiskusikan dg kami penghuni hutan tentang tempat tinggal kami yg akan dijadikan ladang kelapa sawit, daerah pertambangan batubara , tempat pertambangan Freeport dan sejenis.
Ada diantara izin tambang untuk Tembaga tapi yg dibawa keluar berupa emas dan Uranium perusahaan tambang asing membawa tanah pertambangan itu keluar negeri dengan kapal laut berteknologi tinggi.
Air sungai di Hutan Belantara dikotori dengan berenis-jenis bahan ampas dan racun yg sekaligus merusak kehidupan kami yg dari nenek moyang hidup secara alamiah yg sehat, pagi hari kami dihibur oleh suara burung-burung yg terbang dg riang gembira sambil diterangi oleh nyamannya cahaya matahari pagi, sepanjang hari kami dinina bobokkan oleh desiran air sungai yg mengalir ditengah hutan tanpa pamrih. Dimalam hari tempat tinggal kami diterangi bulan purnama sambil dihibur dengan ceritera bahwa anak-anak kami yg meninggal dunia berkumpul diatas pohon Beringin yg kelihatan pada bulan purnama.
Setiap malam yg gelap gulita di Hutan Belantara kami dijaga oleh harimau yg disiplin melaksanakan tugas yg akan menangkap dan memakan siapa saja yg membuat maksiat.
Hutan kami sangat nyaman dan aman tenteram sebelum investor merusak rimba tempat kami tinggal.
Kini kami kehilangan suara burung-burung dipagi hari , kami kehilangan ngaum harimau penjaga kami digelap gulita, kami kehilangan nyanyian dari desiran daun-daun rimba dikala angin datang berembus. Kini semuanya telah dirusak oleh imvestor yg dilindungi izin usaha dari penguasa yg tidak pernah memperhitungkan nasib kami penghuni hutan belantara
Kami penduduk Hutan Belantara yg telah kehilangan segalanya ingin bertanya : apa maksud presidential threshold dibuat 20 %?
Kenapa MK mempertahankan PT 20 % ?
Permintaan masyarakat Hutan Belantara yaitu turunkan PT itu menjadi 0%.
Selain sebab akibat yg ditimbulkan PT 20 % yg ditulis ahli Hukum Tata Negara Refly Harun kami ingin menanggapi akibat buruk dari PT 20% berdasarkan sistem prikehidupan Hutan Belantara antara lain:
1. Ilmu Suuzon rimba adalah orang pintar, jujur dan layak serta mengabdi sepenuh hati tapi miskin tidak akan terpilih.
Bagi kami di Hutan Belantara cara memilih pemimpin adalah manusia yg jujur , bertaqwa, amanah, tidak mau berhutang apalagi negara tempat berhutang adalah negara yg idiologinya dilarang di Hutan Belantara berarti negara tempat berhutang itu pasti menaruh dendam kpd negerinya. maka calon pemimpin dimanapun harus dipilih yg layak dunia-akhirat.
2. alon pemimpin yg akan dipilih dimasyarakat hutan yaitu mempunyai syarat Calonial Threshold , CT hanya 0 %, agar yg terpilih adalah mereka yg layak dan bebas dari hutang budi kpd parpol.akhirnya kami mempunyai pemimpin di Hutan Belantara yg menyerahkan jiwa raganya untuk membela penduduk Hutan Belantara, pemimpin yg mempunyai harga diri, tidak mengizinlan TKA masuk selagi penganggur Hutan Belantara terhapus.
3. PT 0% akan menghilangkan program dan strategi konglomerat kotor untuk menyingkirkan calon pejuang.
Program kotor mereka adalah meminjamkan uang kpd calon pemimpin tapi bisa dibayar beberapa tahun kemuduan dg syarat pemimpin ini harus bersedia menjadi budaknya.
4. Di Hutan Belantara semua istilah Calonial Threshold , CT adalah 0%. karena para ulama dan cendekiawan versi Hutan Belantara ikut mengabdi dan didengar oleh pembuat undang-undang nasehat ulama garis lurus dan cendekiawan
6. Cendekiawan versi Hutan Belantara sangat peduli dg tata cara hidup Hutan Belantara mereka memberi ide yg dihargai oleh masyarakat Hutan.
KL MK TIDAK MENGIZINKAN PT 0%
Pemimpin Hutan Belantara akan dipilih melalui cara USA. yaitu
dibuat dua parpol yg satu pro pemerintah dan yg lain anti pemerintah dg PT adalah 0%
Pihak pemerintah mengangkat capres petahana atau dipilih melalui pemilihan secara nasional khusus keperluan mencari capres untuk parpol pro pemerintah diikuti banyak capres. untuk partai pro pemerintah.
Begitu juga dilakukan oleh partai opposisi dg membuat pilpres internal parpol opposisi diikuti belasan capres internal opposisi
Untuk pemilihan capres sesungguhnya diikuti hanya dua capres yaitu dari capres pro pemerintah dan satu capres opposisi.
Tidak ada PT.
WAHAI BANGSAKU DIKOTA ,YG BERILMU TINGGI , PEMBUAT KEBIJAKAN HUKUM DAN MEMPUNYAI HATI SANUBARI YG MENGINGINKAN NEGERI INI TIDAK PUNAH BERJUANGLAH UNTUK PT MENJADI 0%
Terima kasih.

Posting Komentar
Posting Komentar